Hemodialisa
- Hipotensi atau tekanan darah rendah
- Kram otot
- Mual dan muntah
- Sakit di kepala, dada, dan punggung
- Gatal
- Demam dan tubuh gemetaran
- Kejang
CT SCAN
CT Scan adalah singkatan dari Computerized Tomography Scan, adalah prosedur yang menggabungkan serangkaian gambar X-ray yang diambil dari berbagai sisi di sekitar tubuh seseorang dengan penggunaan komputer untuk membuat gambar cross-sectional tulang, pembuluh darah , dan jaringan lunak yang ada di dalam tubuh orang tersebut. Prosedur ini menunjukkan gambar yang lebih detail daripada X-ray biasa.
CT Scan memiliki berbagai macam kegunaan, namun biasanya dilakukan untuk pemeriksaan yang membutuhkan hasil dengan cepat. Sebagai contoh, pada kasus pasien yang mengalami kecelakaan atau trauma. Selain itu CT Scan juga digunakan untuk untuk memvisualisasikan hampur semua bagian tubuh dan untuk mendiagnosis suatu penyakit , sehingga dokter dapat merencanakan perawatn medis yang bisa dilakukan seperti bedah atau radiasi. Dokter mungkin akan merekomendasikan untuk melakukan CT Scan untuk tujuan berikut :- Mendiagnosis gangguan tulang dan otot, seperti adanya tumor pada tulang, patah tulangatau kelainan tulang belakang.
- Menentukan lokasi tumor , infeksi , atau pengumpalan darah
- Sebagai bagian dari prosedur , seperti operasi , biopsi dan terapi radiasi
- Mendeteksi dan memantau kondisi penyakit seperti kanker , penyakit jantung , nodul paru dan massa hati
- Memantau efektivitas perawatan tertentu seperti pengobatan kanker
- Mendeteksi cedera internal atau pendarahan internal
Pada CT scan , zat padat seperti tulang mudah terlihat. Namun, jaringan lunak seringkali terlihat buram di gambar. Jadi , untuk membantu agar jaringan lunak dapat terlihat jelas , kemungkinan akan diberikan pewarna khusus atau yang disebut dengan bahan kontras. Radiolog mungkin akan meminta untuk menelan bahan kontras atau menyuntikkannya, ataupun memasukkan pewarna tersebut melalu rektum. Bahan kontras ini berfungsi untuk memblokir sinar X agar tampak putih pada pemindaian serta menyoroti pembuluh darah, organ atau struktur lainnya.
[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width="1/3"][vc_widget_sidebar sidebar_id="sidebar"][vc_widget_sidebar sidebar_id="footer_top_column_2"][/vc_column][/vc_row]Laparascopy
- Meringankan rasa nyeri, sehingga konsumsiobat-obatan pereda nyeri akan berkurang
- Meminimalisir timbulnya pendarahan yang bisa muncul setelah operasi
- Meminimalisir timbulnya pendarahan saat operasi
- Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk rawat inap
- Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan pasca operasi akan lebih cepat
- Mengurangi timbulnya resiko komplikasi yang bisa saja muncul setelah operasi
- Luka operasi akan lebih kecil
- Meminimalisir tingkat stres pada tubuh pasien
- Pasien dapat lebih cepat melakukan kegiatan secara normal
- Pengangkatan tumor
- Pengeluaran cairan yang menumpuk dalam perut
- Mengetahu stadium kanker
- Berfungsi sebagai adhesi
- Salah satu teknik operasi untuk mengobati hernia, baik bernia hiatus atau hernia ingunalis.
- Tekhnik operasi untuk mengobati appendisitis atau radang usus buntu.
- Radang usus.
- Fibroid.
- Radang pelvis.
- Salah satu tekhnik operasi dalam tindakan ablasi endometrial
- Salah satu cara untuk mengambil sampel jaringan.
- Melakukan operasi ligasi tuba.
Pemkot Parepare Terus Maksimalkan Ketersediaan Alat di RSUD
PAREPARE, BB — Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Parepare dalam mewujudkan Kota Industri Tanpa Cerobon Asap, khususnya pada bidang kesehatan, yakni dengan memaksimalkan ketersediaan alat-alat kedokteran yang canggih.
Salah satunya dengan kehadiran sejumlah fasilitas canggih dunia kesehatan di fasilitas kesehatan khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau.
Saat ini, rumah sakit rujukan di wilayah utara Sulsel memiliki puluhan alat cuci darah atau Hemodialisa.
“Saat ini kita di RSUD Andi Makkasau memiliki sebanyak 28 alat cuci darah atau hemodialisa,” ujar dr Renny Anggraeni Sari, Dirut RSUD Andi Makkasau, Parepare.
Hemodialisasi sendiri adalah metode pencucian darah dengan membuang cairan berlebih dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialysis untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak.
Reny menjelaskan, puluhan alat cuci darah ini ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di RSUD Andi Makkasau.
“Khusus pasien Hemodialisa, kita memiliki lima dokter spesialis yang menanganinya,” terangnya. Sabtu (02/03/2019).
Kelima dokter yang telah dibekali pengetahuan khusus di bidang cuci darah ini telah mendapat pelatihan intensif di negera Jepang.
Hal itu lanjut Renny, RSUD Andi Makkasau telah bekerjasama dengan Kaikoukai Medical Foundation dalam peningkatan SDM tenaga medik.
Hal ini merupakan buah kerja nyata Pemkot Parepare di bawah nahkoda HM Taufan Pawe yang kini berpasangan dengan H Pangerang Rahim sebagai wakilnya dengan visi dan misi mewujudkan Parepare sebagai Kota Industri Tanpa Cerobong Asap.
Selain bidang kesehatan, visi dan misi ini ditunjang pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kepariwisataan. (Udin)
DAERAH Kerjasama Dengan BKKM Makassar, Operasi Katarak di RSUD Parepare Berjalan Sukses
ditulis oleh Redaksi 24 April 2019
PAREPARE, BB – Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKKM) Makassar, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Parepare dan Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau melaksanakan operasi mata katarak secara gratis, di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau, selasa (23/4/2019)
Dokter mata BKMM dr. Soraya Arifin mengatakan kegiatan ini adalah rangkaian baksos safari katarak yang merupakan salah satu program dari BKMM Makassar.
“Kita khusus datang ke daerah-daerah untuk menjangkau masyarakat yang jauh dari pusat kota yang tidak terjangkau oleh sarana dan prasarana transportasi,” terang Soraya.
Lanjutnya, sesuai hasil pemeriksaan, terdapat pasien yang betul-betul katarak sebanyak 42 orang yang akan dilakukan operasi.
“Peserta yang telah mendaftar akan diperiksa kembali atau skrining untuk memastikan calon pasien tersebut dapat dilakukan operasi katarak,“ ujarnya.
Sementara, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Andi Makkasau, Fitriani mengatakan, operasi katarak gratis yang diperuntukkan bagi masyarakat Parepare, berjalan sukses. Hal itu tidak lepas dari sejumlah penyediaan fasilitas pendukung yang disiapkan rumah sakit milik Pemkot Parepare, seperti ruang operasi, rawat inap, dokter ahli, dan peralatan medis.
“Rencananya operasi katarak kita lakukan selama dua hari, dan alhamdulillah hari pertama berjalan lancar dan sukses,” ujarnya
Ditunjang Peralatan Medis Canggih, Operasi Katarak di RSUD Parepare Berjalan Sukses
Parepare, Sulawesi Selatan
Balai Kesehatan Mata Masyarakat Makassar bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Kota Parepare dan Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau
melaksanakan operasi mata katarak secara gratis, di Rumah Sakit Umum
Daerah Andi Makkasau, selasa (23/4/2019).
Dokter mata BKMM dr. Soraya Arifin mengatakan kegiatan ini adalah
rangkaian baksos safari katarak yang merupakan salah satu program dari
BKMM Makassar.
“Kita khusus datang ke daerah-daerah untuk menjangkau masyarakat yang jauh dari pusat kota yang tidak terjangkau
oleh sarana dan prasarana transportasi,”terang Soraya.
Lanjutnya, sesuai hasil pemeriksaan, terdapat pasien yang betul-betul katarak sebanyak 42 orang yang akan dilakukan operasi.
“Peserta yang telah mendaftar akan diperiksa kembali atau skrining untuk
memastikan calon pasien tersebut dapat dilakukan operasi katarak,
“ujarnya.
Sementara, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Andi Makkasau, Fitriani
mengatakan, operasi katarak gratis yang diperuntukkan bagi masyarakat
Parepare, berjalan sukses. Hal itu tidak lepas dari sejumlah penyediaan
fasilitas pendukung yang disiapkan rumah sakit milik Pemkot Parepare,
seperti ruang operasi, rawat inap, dokter ahli, dan peralatan medis.
“Rencananya operasi katarak kita lakukan selama dua hari, dan alhamdulillah hari pertama berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.
(Fajar Udin)
Rumah Sakit Rujukan Tercanggih Proses Cuci Darah
RS Makkasau Adalah Rumah Sakit Rujukan Tercanggih Proses Cuci Darah
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]PAREPARE, Penarakyat.com — Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Parepare dalam mewujudkan Kota Industri Tanpa Cerobon Asap, khususnya pada bidang kesehatan, yakni dengan memaksimalkan ketersediaan alat-alat kedokteran yang canggih. Salah satunya dengan kehadiran sejumlah fasilitas canggih dunia kesehatan di fasilitas kesehatan khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau. Saat ini, rumah sakit rujukan di wilayah utara Sulsel memiliki puluhan alat cuci darah atau Hemodialisa. “Saat ini kita di RSUD Andi Makkasau memiliki sebanyak 28 alat cuci darah atau hemodialisa,” ujar dr Renny Anggraeni Sari, Dirut RSUD Andi Makkasau, Parepare. Hemodialisasi sendiri adalah metode pencucian darah dengan membuang cairan berlebih dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialysis untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak. Reny menjelaskan, puluhan alat cuci darah ini ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di RSUD Andi Makkasau. “Khusus pasien Hemodialisa, kita memiliki lima dokter spesialis yang menanganinya,” terangnya. Sabtu (02/03/2019). Kelima dokter yang telah dibekali pengetahuan khusus di bidang cuci darah ini telah mendapat pelatihan intensif di negera Jepang. Hal itu lanjut Renny, RSUD Andi Makkasau telah bekerjasama dengan Kaikoukai Medical Foundation dalam peningkatan SDM tenaga medik. Hal ini merupakan buah kerja nyata Pemkot Parepare di bawah nahkoda HM Taufan Pawe yang kini berpasangan dengan H Pangerang Rahim sebagai wakilnya dengan visi dan misi mewujudkan Parepare sebagai Kota Industri Tanpa Cerobong Asap. Selain bidang kesehatan, visi dan misi ini ditunjang pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kepariwisataan. (Andi Udin)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]Penting Diketahui, Ini Alasan Pihak Rumah Sakit Larang Anak Dibawah Umur Masuk Area Rawat Inap ditulis oleh Redaksi 26 Maret 2019
PAREPARE, BB — Hampir setiap waktu, kita melihat seorang pengunjung beradu mulut dengan security yang bertugas di gerbang masuk area rumah sakit. Tak ayal banyak di antara mereka naik pitam lantaran anaknya yang masih di bawah umur 12 tahun dilarang masuk ke area rawat inap.
Penting untuk diketahui, apa maksud dan tujuan pihak managemen rumah sakit mengeluarkan kebijakan itu, disertai dengan fasilitas bermain bagi anak sehingga anak bisa betah menunggu di luar. Seperti diuraikan Direktur RSUD Andi Makkasau, dr Renny Anggraeny Sari, Ia menjelaskan beberapa pertimbangan ilmiah sehingga anak usia di bawah 12 tahun dilarang masuk ke area rawat inap Rumah Sakit (RS). “Anak usia dibawah 12 tahun memiliki sistem imunitas yang belum sempurna sehingga bersiko terkena infeksi Nosokomial yang dapat ditularkan oleh Pasien,” jelas Renny, Senin, (25/3/2019)
Renny memaparkan RS sebagai tempat berkumpulnya orang sakit memungkinkan banyak penyakit berbahaya yang mudah ditularkan dari orang sakit ke orang lain disekitarnya, termasuk anak-anak. “Kuantitas dan kualitas serta ketahanan terhadap antibiotik dari bakteri dan kuman penyakit di rumah sakit menyebabkan bakteri di RS jauh lebih ganas dibandingkan bakteri yang sama di tempat umum lainnya,” terangnya.
Renny menyarankan agar anak-anak di bawah usia 12 tahun sebaiknya tidak diikutsertakan ke RS sebagai tempat ribuan jenis bakteri berkeliaran.
“Kalau kita sayang anak, kita harus lindungi mereka, kalaupun harus ikut, kami dari RSUD Andi Makkasau telah menyiapkan wahana bermain anak di luar area rawat inap,” tutupnya. (Udin/Rs)
Editor : Muh. Asdar
RSUD Parepare Kini Punya 28 Alat Cuci Darah
PAREPARE, INIKATA.com – Pemerintah Kota Parepare terus melakukan sejumlah upaya menggenjot agar daerahnya menjadi pusat pemeriksaan kesehatan. Salah satunya dengan menghadirkan sejumlah fasilitas canggih dunia kesehatan difasilitas kesehatan khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Andi Makkasau.
Salah satu alat canggih yang saat ini dimiliki rumah sakit rujukan di wilayah utara Sulsel ini yakni alat cuci darah atau hemodialisa yang jumlahnya ada puluhan.
“Saat ini kita di RSUD Andi Makkasau memiliki sebanyak 28 alat cuci darah atau hemodialisa,” terang Dirut RSUD Andi Makkasau, Reny Anggraeny Sari.
Hemodialisasi sendiri adalah metode pencucian darah dengan membuang cairan berlebih dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialysis untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak.
Reny menjelaskan, puluhan alat cuci darah ini ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di RSUD Andi Makkasau.
“Khusus pasien hemodialisa, kita memiliki lima dokter yang menanganinya,” jelasnya.
Kelima dokter yang menangani pasien hemodialisa ini, kata Reny, yakni dr Ayu Purnama Sari, dr Kahar, dr Novita, dr Nurdin dan dr Nuraina.
Saat ini pun, tambah Reny, RSUD Andi Makkasau bekerjasama dengan Kaikoukai Medical Foundation dalam peningkatan SDM tenaga medik. (Kalma)
Sumber : http://sulsel.inikata.com/