Postingan

Walikota Parepare Minta RSUD Parepare Maksimalkan Fungsi Lahan

Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe meminta, lahan yang tidak berfungsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau dimanfaatkan dengan baik.

Hal itu disampaikan Taufan saat memantau sistem pelayanan di rumah sakit rujukan tersebut, Jumat (15/2/2019. Taufan Pawe didampingi Kepala Inspektorat dan sejumlah pejabat menagemen RSUD. “Saya mau lahan kosong dimanfaatkan, agar tidak terkesan tak terurus. Maksimal dengan baik,” terang Taufan Pawe.

Pak Wali minta agar lahan yang menjadi aset PDAM tersebut difungsikan. Nanti dilihat, kita manfaat untuk apa. Kita konsultasikan dengan bagian perencanaan rumah sakit dulu,” ungkap Renny Anggraeny Sari.

Read More

Langkah Cepat Atasi DBD, Pemkot Parepare Beri Pencerahan ke Masyarakat Lewat Sosialisasi

PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) SUDAH MENJADI KASUS NASIONAL

Hampir semua daerah terserang DBD, termasuk di Sulsel. Di Sulsel, ada 10 daerah tertinggi kasus DBD. Bahkan sampai ada kematian.

Sesuai data Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel per 31 Januari 2019, 10 daerah tertinggi kasus DBD adalah Pangkep, 216 kasus, 5 kematian, Bulukumba, 75 kasus, Takalar, 68 kasus.

Menyusul Gowa, 50 kasus, Maros, 45 kasus, 1 kematian, Wajo, 36 kasus, 1 kematian, dan Soppeng, 27 kasus, 2 kematian.

Sisanya, Bone, 24 kasus, Makassar, 21 kasus, 1 kematian, dan Enrekang 20 kasus. Kota Parepare tidak masuk dalam 10 besar tertinggi, bahkan terbilang rendah di Sulsel, yakni 13 kasus dan tidak ada kematian.

Pemkot Parepare sudah mengambil langkah cepat terkait kasus DBD. Di antaranya dengan memberikan pencerahan kepada masyarakat melalui sosialisasi di Radio Peduli dan TV Peduli.

Ditambah lagi sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk melalui mobil Dinas Kominfo Parepare, yang keliling setiap hari.

Sementara langkah melakukan fogging adalah keputusan terakhir. Hal ini diungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Parepare, Sriyanti Ambar, Jumat, 1 Februari 2019.

“Jika ada kasus positif DBD, maka tidak langsung difogging melainkan sebelumnya dilakukan tahapan yang namanya penyelidikan epidemiologi apakah layak untuk dilakukan fogging atau tidak. Kenapa demikian, karena yang pertama, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja,” papar Sriyanti.

Kedua lanjut Sriyanti, kandungan kimia dalam fogging dapat berdampak untuk kesehatan dan lingkungan.

Olehnya itu, kata dia, cara paling efektif untuk mengendalikan demam berdarah adalah dengan pemutusan mata rantai pengembangbiakannya.

Yakni pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3 M plus (menutup penampungan air, menguras bak air dan mendaur ulang bahan plastik yang berpotensi menjadi sarang pembiakan nyamuk). Dan plusnya adalah abatesasi, menanam tanaman anti nyamuk seperti sereh lavender, memakai lotion, memelihara ikan pemakan jentik. “Hal ini sangat mudah dan murah,” ujar Sriyanti.

Jadi kata dia, strategi dalam pengendalian DBD adalah pemberdayaan masyarakat dengan gerakan 1 rumah 1 jumantik (pemantau jentik) dan kemitraan multisektoral.

Anggota Tim Pembina Kota Sehat Parepare, Nirmalasari Haya menekankan, tidak serta merta Parepare dianggap tidak sehat jika ada kasus DBD, karena semua daerah juga mengalami hal serupa.

“DBD itu kasus nasional, sementara assestment kota sehat itu dibangun selama dua tahun dengan pendekatan indikator yang begitu kompleks,” kata Nirmalasari.

Program Kota Sehat kata dia, meliputi banyak indikator, di Parepare sendiri ada 7 indikator

Antara lain, indikator sarana dan prasarana permukiman, pariwisata sehat, transportasi sehat, sosial sehat, sehat mandiri, ketahanan pangan dan gizi, serta industri dan perkantoran sehat

Perkembangan terakhir, dari 13 penderita DBD di Parepare, 12 sudah sembuh dan dipulangkan. Sisa satu yang saat ini dirawat di RS Fatima.

Hal ini dibenarkan Kabid Kesmas, Kesling dan P2 Dinas Kesehatan Parepare, Kasmawati, SKM, M.Kes.

“Jadi ada 13 penderita, tapi 12 orang sudah pulang. Itupun kasusnya tidak bersamaan,” ungkap Kasmawati. Ke-13 penderita itu antara lain dirawat di RSU Andi Makkasau, RS Sumantri.

Read More

Dr. Renny Nahkodai RSUD Andi Makkasau

Plt Direktur RSUD. A. Makkasau Parepare, Dr. Renny Anggraeny Sari dilantik sebagai Direktur RSUD. A. Makkasau Parepare, Jumat 25 Januari 2019. Dr. Renny dilantik langsung oleh Wali Kota Parepare, Taufan Pawe di Kantor Wali Kota Parepare. Taufan menerangkan bahwa sosok Dr. Renny adalah orang yang mempunyai pemikiran Cerdas.

"kelebihan Dr Renny  mempunyai daya tangkap yang luar biasa, berpikir sangat baik, dan mempunyai integritas,"katanya. Lanjut Taufan, Apa yang telah ia putuskan ini adalah pertanggung jawaban dunia dan akhirat.

"Pelantikan yang dilakukan hari ini sifatnya luar biasa, karena pejabat yang dilahirkan melalui proses yang sangat panjang dari mulai hasil seleksi terbuka, ketat, yang melahirkan pejabat yang berintegritas.

Read More

Seminar Residensi

Seminar Residensi I Manajemen Rumah Sakit (MARS) Universitas Hasanuddin Makassar di Aula RSUD Andi Makkasau Kota Parepare, selasa 22 Januari 2019 yang dihadiri oleh Plt. Direktur, Manajemen, Penanggung Jawab Ruangan dan Instalasi serta Pembimbing dari Institusi maupun dari RSUD Andi Makkasau.

Read More

Akper Fatima dan Atro Muhammadiyah Makassar Studi Penelitian di RSUD Andi Makkkasau

Kembali rumah sakit rujukan 14 daerah di Sulsel, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Parepare, menjadi sasaran penelitian mahasiswa berbagai daerah.

Kali ini mahasiswa asal Akademi Keperawatan (Akper) Fatima Parepare dan Atro Muhammadiyah Makassar melakukan studi penelitian atau magang di RSUD Andi Makkasau.

Kepala Bidang Infokom RSUD Andi Makkasau Parepare, Hj. Mukkarramah mengatakan, penerimaan mahasiswa dari dua perguruan tinggi itu dilakukan oleh Plt. Wadir Pelayanan bersama Plt. Kabid Pelayanan/Kasubbid. Penunjang Medik dan Kasubbid. Bina Asuhan dan Keperawatan pada Senin, 7 Januari 2019.

“Jadi mahasiswa asal Akper Fatima ada 70 orang dan Atro Muhammadiyah Makassar enam orang. Mereka akan menempati beberapa ruangan selama beberapa minggu ke depan,” kata Mukarramah.

Sebelumnya pada awal Januari 2019, lanjut Mukarramah, ada 40 orang mahasiswa Stikes Muhammadiyah Sidrap, yang diterima melakukan penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan di RSUD Andi Makkasau

Read More

LAYANAN UNGGULAN RSUD ANDI MAKKASAU KOTA PAREPARE

Neonatal Intensive Care Unit (NICU) merupakan ruangan perawatan intensif bagi bayi baru lahir hingga usia 28 hari yang mengalami gangguan kesehatan dibawah pemantauan tim dokter spesialis anak guna mencegahdan mengobati terjadinya kegagalan organ vital, misalnya jantung, paru-paru dan lainnya. Untuk menjaga kesterilan ruangan NICU RSUD Andi Makkasau menyediakan gel antiseptik bagi orangtua bayi yang masuk ke ruangan NICU.
Ruangan NICU RSUD Andi Makkasau dilengkapi dengan SDM yang handal dan sarana prasarana yang sesuai dengan standar rumah sakit tipe B, yaitu:
1.Tenaga dokter spesialis anak dan perawat yang terlatihn dan bersertifikat.
2. Incubator tempat tidur bayi berdinding kaca yang suhunya bisa diatur agar tetap hangat, digunakan untuk bayi yang lahir prematur.
3. Ventilator diperlukan untuk bayi yang tidak bisa bernapas sendiri.
4. CPAP (continous positive airway pressure) diberikan pada bayi yang lahir prematur dan mengalami kesulitan bernapas.
5. Fototerapi digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin darah yang terlalu tinggi sebagai penyebab bayi kuning.

Read More

KUNJUNGAN TIM VISITASI PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS UNHAS DI RSUD ANDI MAKKASAU PAREPARE

Tim Visitasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Hasanuddin melakukan kunjungan ke RSUD Andi Makkasau, Selasa (24/7/2019). Tim Visitasi PPDS diterima oleh Tim Dokter Bedah dan Manajemen RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.

Adapun Tim Visitasi dari PPDS yang  berkunjung adalah dr. Firdaus Hamid, Ph.D (Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Kedokteran Unhas), Dr. dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk, M.Kes (KPS Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Unhas) dan Dr. dr.  Muhammad Sakti , Sp. OT(K) (KPS Orthopedi & Traumatologi Fakultas Kedokteran Unhas).

Kunjungan tersebut dalam rangka menjalin kerjasama antara Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar dengan RSUD Andi Makkasau Kota Parepare  dalam hal Residensi Bedah Orthopedi untuk meningkatan Standar Pelayanan Rumah Sakit.

Setelah melakukan kunjungan di lapangan, Tim Visitasi PPDS Unhas menyampaikan permasalahan yang ditemukan serta memberi saran dan masukan untuk dapat ditindaklanjuti oleh RSUD Andi Makkasau untuk meningkatkan mutu pelayanan di bagian bedah pada umumnya dan orthopedi pada khususnya.

Read More

PENERIMAAN MAHASISWA PRAKTEK UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR DI RSUD ANDI MAKKASAU

Sebanyak 20 mahasiswa dari Universitas Mega Rezky Makassar diterima oleh pihak RSUD Andi Makkasau kota Parepare di aula lantai II, senin (22 juli 2019).

Terpilihnya RSUD Andi Makkasau sebagai tempat praktek mahasiswa Universitas Mega Rezky Makassar sebab begitu banyak kemajuan yang dicapai pihak RSUD dari berbagai bidang baik itu bidang kesehatan, sarana dan prasarana maupun pelayanan. " Kami sangat berterimakasih kepada pihak RSUD Andi Makkasau karena telah menerima kami dengan sangat baik. Jika kerja sama sebelumnya beberapa tahun lalu, fasilitas masih biasa-biasa saja, sekarang sangat luar biasa, terutama gedungnya sangat wah sekali ". Ungkap Nirmawati Dosen Pembimbing Universitas Mega Rezky Makassar.

Saat ini, pihak RSUD Andi Makkasau mulai melakukan sebuah gebrakan dengan menghadirkan aplikasi KEPO (Kerjasama Praktek Online) untuk memudahkan institusi yang akan melakukan kerjasama praktek ataupun penelitian mahasiswa, tidak lagi menggunakan cara konvensional. Nirmawati menambahkan "Jika dahulu, kalau mau melakukan kerjasama praktek, mesti bersurat dan proses menunggu balasannya cukup lama. Alhamdulillah kemarin kami mendaftar menggunakan sistem online, lebih mudah, cepat dan murah".

Aplikasi KEPO, merupakan inovasi dari Muhammad Idris selaku Kasubbid Litbang RSUD Andi Makkasau yang dijadikan sebagai inovasi pengembangan pada LATPIM  IV Pemerintah Kota Parepare. Sebagai dukungan atas program pemerintah menjadikan Parepare sebagai Smart City.

Sementara itu dalam arahannya, Fitriani, S.SPT Wakil Direktur Pelayanan menyampaikan agar para mahasiswa yang melakukan praktek dapat disiplin dan taat pada aturan yang berlaku di rumah sakit. " Kami sampaikan agar nantinya adik-adik dapat disiplin waktu dan senantiasa menggunakan id card selama praktek di RS kami. Rajin-rajin bertanya agar lebih banyak mendapatkan ilmu disini ".

Mahasiswa Universitas Mega Rezky Makassar ini nantinya akan melakukan praktek belajar lapangan di Instalasi Laboraturium RSUD Andi Makkasau selama 1 bulan, untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diterima dari kampus kepada masyarakat.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Andi Makkasau Fitriany, S.STP melakukan pemasangan id card secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa  didampingi Kasubbid Litbang Muhammad Idris, Kabid Pelayanan Hj. Puppung dan Nirmawati Anggria selaku Dosen Pembimbing dari Universitas Mega Rezky Makassar. " Kami juga mengharapkan agar kedepannya kerjasama antara RSUD Andi Makkasau dengan Universitas Mega rezky dapat ditingkatkan, mahasiswa yang datang praktek kesini ditambah lebih banyak lagi." Tutup Fitriany, S.STP.

Read More

TINDAK LANJUT PENGADUAN DARI PASIEN, KELUARGA PASIEN DAN MASYARAKAT DI RUMAH SAKIT ANDI MAKKASAU

Rumah Sakit Umum Andi Makkasau kota Parepare melaksanakan pertemuan evaluasi penanganan pengaduan secara berkala, Selasa (02/07/2019) di aula lantai II Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Parepare. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut penanganan pengaduan dari pasien dan keluarga pasien baik secara online (sms center, whatsapp, facebook, email) maupun aduan yang disampaikan secara langsung ke bagian pengaduan Sub Bidang Humas dan Pemasaran Rumah Sakit Umum Andi Makkasau kota Parepare.

Hadir dalam kegiatan ini Wakil Direktur Bidang Pelayanan, Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Administrasi, para Kepala Bidang , Penanggung Jawab Ruangan, Penanggung Jawab Rawat Jalan, Penanggung Jawab Rawat Inap, dan Kepala Instalasi.

Kasubid Humas dan Pemasaran, Hj.Farida, SKM, M.Kes sebagai pemateri memaparkan beberapa aduan pasien dihadapan para peserta yang hadir diantaranya terkait waktu tunggu obat di apotik terlalu lama.

Aduan keterlambatan pelayanan di bagian apotik karena pasien terlebih dahulu diedukasi terkait cara penggunaan obat, efek samping yang  ditimbulkan jika dikonsumsi tidak sesuai dengan anjuran dokter serta tata cara penyimpanan obat yang baik, dan ada beberapa resep obat yang harus diracik sehingga membutuhkan waktu. Selain itu karyawan di bagian apotik juga sangat berhati-hati mengingat dibutuhkan ketelitian dalam melihat resep yang dituliskan dokter, agar resep tidak tertukar dengan pasien lain.

Sementara itu, Fitriany, S.STP Wakil Direktur Bidang Pelayanan Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota Parepare menambahkan “ Pihak Rumah Sakit tidak menutup diri jika adanya aduan atau keluhan dari masyarakat,   justru menjadi sebuah motivasi untuk memperbaiki dan lebih meningkatkan mutu pelayanan kami.”

Read More

PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN DOKUMEN AKREDITASI (SISMADAK)

SISMADAK merupakan sistem manajemen dokumen akreditasi bagi rumah sakit yang mengikuti program akreditasi yang diselenggarakan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit ( KARS ). Rumah Sakit Umum Andi Makkasau menggelar pelatihan SISMADAK atau Sistem Manajemen  Dokumen Akreditasi di aula lantai 2,  selasa (16/7/2019). Pelatihan ini diikuti oleh Tim Pokja masing-masing unit. SISMADAK ini bertujuan untuk mengumpulkan, menyiapkan dan mencari dokumen yang sudah diupload, agar memudahkan surveyor akreditasi untuk melihat dokumen-dokumen yang sudah ada.

Fitriani, S.STP , Wadir Pelayanan mengatakan pelatihan ini untuk persiapan menghadapi akreditasi SNARS pada bulan Mei 2020.

SISMADAK  sendiri merupakan aplikasi yang wajib digunakan untuk akreditasi SNARS. "Aplikasi SISMADAK digunakan untuk memudahkan Tim Pokja dalam mengumpulkan dokumen akreditasi, agar lebih efektif dan efisien”. Tambah Fitriani, S.STP yang di dampingi oleh Ketua Tim Akreditasi RS drg. Andi Cenrara Tonralipu.

Tim KARS dalam hal ini diwakili oleh Darno Harefa mengungkapkan "Keuntungan menggunakan SISMADAK lebih memudahkan untuk pencarian dokumen, biaya yang dikeluarkan lebih murah sebab tidak menggunakan kertas lagi, dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Penggunaan aplikasi SISMADAK cukup mudah, setelah melakukan upload dokumen maka secara otomatis akan langsung masuk ke KARS, dan secara otomatis nilai yang diperoleh dapat langsung diketahui, beserta catatan penting dari surveyor mana yang perlu diperbaiki".

Darno Harefa menambahkan "Kedepannya saat surveyor melakukan penilaian maka tidak lagi, melakukan telaah dokumen karena sudah dilihat di aplikasi SISMADAK, surveyor lebih banyak melakukan tinjauan lapangan, untuk melihat langsung kesesuaian dokumen yang dikirim dengan yang ada di lapangan".

Diharapkan sebelum proses akreditasi di mulai, maka seluruh dokumen-dokumen dari masing-masing Tim Pokja sudah dapat dicek di aplikasi SISMADAK oleh Surveyor KARS. Semoga dalam penilaian tahun 2020 yang akan datang RSUD Andi Makkasau dapat meraih Akreditasi Paripurna.

Read More