WABAH VIRUS CORONA
Virus Corona (2019-nCOV) adalah virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan. Virus ini berasal dari daerah Wuhan, Cina, dan merupakan satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS. Virus Corona menjadi momok menakutkan yang menghantui Indonesia, hingga membuat panik dunia.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, pemerintah Indonesia melakukan beragam cara. Salah satunya pemeriksaan ketat penumpang di bandara hingga memantau kesiapsiagaan fasilitas kesehatan diseluruh Indonesia untuk mengantisipasi hal tersebut dengan menambah ruang isolasi untuk pasien Corona.
Virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru, atau dikenal dengan sebutan Pneumonia, yaitu infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh virus dan berbagai mikroorganisme lain, seperti bakteri, parasit, jamur, dan lainnya.
Adapun Gejala klinisnya yaitu demam, batuk, pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan dan letih lesu.
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk mencegah yaitu :
- Sering cuci tangan menggunakan sabun cuci tangan atau handrub
- Menggunakan masker bila batuk dan pilek
- Konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah
- Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
- Bila batuk, pilek dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau menyiapkan beberapa ruangan khusus sebagai langkah persiapan penanganan pasien terinfeksi Virus Corona. Sarana dan prasarana terus berupaya ditingkatkan. Sebelumnya ruangan tersebut digunakan untuk pasien infeksi yang membutuhkan isolasi, meskipun belum sepenuhnya sesuai standar.
WALIKOTA PAREPARE TUDANG SIPULUNG DENGAN DEWAS DAN MANAJEMEN RSUD ANDI MAKKASAU
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Dewan Pengawas Rumah Sakit merupakan salah satu unit yang melakukan pengawasan rumah sakit secara internal terkait tata kelola Badan Usaha Layanan Umum Daerah (BLUD) melibatkan berbagai macam unsur.
Pada kesempatan ini Walikota berharap kepada Dewas yang baru agar mampu bersinergi dan menjalin koordinasi dalam hal perbaikan dan peningkatan pelayanan rumah sakit menjadi lebih baik.
Dewan pengawas harus menjadi instrument dalam bidang pelayanan baik internal maupun eksternal. Mampu mengendalikan segala hal yang terjadi di rumah sakit. Maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut, harus ada keterbukaan komunikasi yang baik antar pihak.
TINGKAT KEPUASAN SANGAT BAIK, FK UMI LANJUTKAN KERJASAMA
RSUD Andi Makkasau Kota Parepare salah satu dari sekian banyak rumah sakit yang ada di sulawesi selatan merupakan jejaring dari Rumah Sakit Ibnu Sina, Rumah Sakit Pendidikan utama Fakultas Kedokteran UMI.
Kerjasama ini sudah berjalan kurang lebih 3 tahun, bukan hanya dalam hal layanan kesehatan tetapi juga layanan pendidikan dengan menempatkan beberapa dokter CoAs dari Fakultas Kedokteran UMI di RSUD Andi Makkasau Kota Parepare dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Untuk membahas kelanjutan kerjasama, Dekan Fakultas Kedokteran UMI, Prof. DR, dr Syarifuddin Wahid, SpPA, PhD., beserta rombongan sengaja datang berkunjungan guna meningkatkan silaturahmi dengan jajaran manajemen RSUD Andi Makkasau, Kamis, (19/12/2019) di Aula Lt. II.
Menurut Prof Syarifuddin, RSUD Andi Makkasau merupakan salah satu rumah sakit yang mendapatkan respon baik dari para mahasiswa yang pernah melakukan magang. Apalagi ditunjang dengan beberapa alasan yakni sarana dan prasarana lengkap, sumber daya manusia yang tidak diragukan lagi dengan ditunjang dokter spesialis yang cukup memadai, serta kasus penyakit di Kota Parepare yang bervariasi.
GEJALA KANKER GINJAL
Ginjal terdiri dari dua bagian organ terpisah yang berbentuk seperti kacang, masing-masing ginjal seukuran kepalan tangan Anda. Ginjal berada di dalam perut bagian bawah, dengan satu ginjal di sisi sebelah kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal adalah bagian dari organ saluran kandung kemih. Ginjal memproduksi air seni dengan membuang sampah hasil pencernaan makanan dan kelebihan cairan dari darah. Kanker ginjal adalah kanker yang berasal dari dalam ginjal.
Orang yang memiliki kanker ginjal akan merasakan beberapa gejala :
- Perubahan warna urine
Warna urine (air kencing) umumnya adalah bening, jika setiap harinya rutin mengonsumsi banyak air putih. Jika warna urine yang keluar adalah kuning artinya cairan tubuh mengalami dehidrasi. Namun, pada orang yang memilki kanker ginjal, urine akan berubah warna menjadi kemerahan atau kecokelatan.
- Sakit punggung
Rasa sakit seperti adanya tekanan dipunggung bisa jadi tanda adanya kanker ginjal. Namun, gejala ini biasanya terasa jika massa tumor sudah membesar dan menekan jaringan lain di sekitar ginjal.
- Nafsu makan hilang
Maka, apabila Anda mengalami nafsu makan yang cenderung menurun sehingga berat badan turun secara drastis, ditambah gejala gangguan ginjal lainnya, sebaiknya langsung cek ke dokter untuk mendeteksi gejala kanker ginjal lebih dini.
- Tubuh cepat lelah
Tubuh yang terasa lelah, lemas, dan lesu dapat terjadi karena hilangnya nafsu makan Anda. Tubuh akan menjadi sangat lemas bila tetap tak diisi dengan makanan dan minuman yang cukup. Jika keluhan ini disertai juga dengan nyeri punggung hingga urine yang berdarah, segera periksalah ke dokter.
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko dari kanker itu sendiri, seperti :
• Orang dengan obesitas atau kelebihan berat badan
• Faktor genetis, dimana faktor risiko ini diturunkan dari keluarga
• Kebiasaan buruk merokok dan minum minuman beralkohol
• Sering makan junkfood dan fastfood serta mekanan yang mengandung pewarna.
Narasumber : dr. Mahyuddin Rasyid, Sp. B, M. Kes
WASPADAI GEJALA KANKER SERVIKS
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah penyakit yang terjadi akibat pembentukan sel-sel dileher rahim (bagian serviks) secara abnormal terus berkembang hingga tak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut berkembang dengan sangat cepat hingga mengakibatkan tumbuhnya tumor ganas pada bagian serviks atau leher rahim.
Menurut data Kemenkes RI per tanggal 31 Januari 2019, angka kanker serviks 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk. Penyakit serviks juga menempati urutan kedua setelah kanker payudara yang menjadi pembunuh utama kaum wanita. Mayoritas penderita penyakit kanker serviks merupakan wanita yang telah memasuki masa menopouse (berhentinya siklus menstruasi).
Sejauh ini penyakit kanker leher rahim masih disebabkan oleh Human Papilloma Virus atau HPV. Terdapat lebih dari 100 jenis virus HPV yang dapat menyebabkan terjadinya kanker leher rahim. Namun hanya sekitar 13 jenis virus yang sebagian besar menyerang dengan cara ditularkan melalui hubungan seks yang dilakukan.
Selain itu, beberapa faktor diyakini mempercepat resiko terkenanya kanker leher rahim akibat kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan, misalnya saja seperti:
- Merokok atau sering terpapar asap rokok.
- Hubungan seks yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan.
- Tidak memperhatikan kebersihan organ intim.
- Terkena infeksi Klamidia (penyakit menular seksual).
- Kurang mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran.
- Menikah dan hamil diusia muda
- Jarak kelahiran cukup dekat sehingga tidak ada waktu untuk memulihkan kondisi rahim.
Pada tahap awal perkembangannya, kanker serviks hampir tidak menunjukkan adanya gejala-gejala serius. Bahkan gejala baru akan diketahui setelah adanya pertumbuhan tumor di dalam leher rahim.
Untuk gejala yang sering dialami penderita kanker serviks umumnya terjadi pendarahan yang tidak wajar pada vagina, misalnya saja mengalami pendarahan padahal tidak dalam masa menstruasi. Selain itu waktu menstruasi yang lebih panjang. Terkadang setelah melakukan hubungan seksual terjadi pendarahan pada vagina, serta pendarahan setelah padahal sudah berada pada masa menopause.
Penyakit kanker serviks dapat dicegah dengan beberapa upaya dengan memulai merubah gaya hidup yang sedang dijalani. Selain itu, pencegahan kanker serviks juga dapat dilakukan dengan beberapa tahap di bawah ini:
- Melakukan tindakan tes Pap Smear. Pap Smear merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk menemukan adanya perubahan pada bagian serviks, sel serviks, dan lainnya. Tindakan ini sangat penting untuk dilakukan terutama bagi mereka yang sudah menikah dan melahirkan. Jika terjadi tanda-tanda abnormal pada bagian serviks, maka akan lebih cepat untuk melakukan penanganan.
- Untuk Anda yang masih berusia di bawah 26 tahun, maka bisa melakukan vaksin HPV untuk melindungi dari serangan virus HPV 16 dan HPV 18 yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel serviks secara abnormal.
- Hindari terjadinya penularan virus HPV dengan setia pada satu pasangan sehingga hubungan seks lebih aman.
- Untuk mencegah perkembangan kanker ke tahap yang lebih tinggi, maka Anda bisa memulai dengan merubah gaya hidup sehat, misalnya menjaga pola makan, memperbanyak makan buah dan sayur, olahraga teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok dan minum-minuman beralkohol, hindari makanan siap saji, kemasan, dan lainnya.
Narasumber : dr. Hj. Nur Hamidar Aslan Sp.OG, M.Kes
HUT KORPRI KE 48.., ANDI MAKKASAU JUARA LAGI..!!?
Upacara peringatan HUT Korpri ke 48 dilaksanakan di alun-alun Lapangan Andi Makkasau Kota Parepare dipimpin langsung oleh Walikota Parepare Dr HM Taufan Pawe SH, MH, Senin (2/12/2019). Kegiatan ini dihadiri Direktur RSUD Andi Makkasau dr Renny Anggraeny Sari, MARS DPDK dan stakeholder RSUD Andi Makkasau.
Taufan Pawe mengungkapkan "Peringatan Hari Korpri dijadikan spirit agar ASN Kota Parepare dapat meningkatkan intergritasnya dalam melayani" .
Berintegritas merupakan pribadi jujur, bertanggungjawab kepada peningkatan kinerja sesuai dengan Panca Prasetya Korpri, dan juga selalu berorientasi kepada pelayanan.
Menurutnya, pelayanan merupakan tolak ukur sejauh mana kepuasan masyarakat terhadap kinerja ASN. Maka dari itu setiap ASN mesti mampu melahirkan inovasi yang dapat mempercepat proses pelayanan.
Jangan kembali seperti 10 tahun yang lalu, dimana proses pelayanan terlalu lamban. Oleh karena itu, Inovasi yang dihasilkan ASN Kota Parepare mesti mengikuti perkembangan zaman.
Usai pelaksanaan upacara, dr Renny Anggraeny Sari menerima piala bergilir atas prestasi instansi yang dipimpinnya berhasil menjuarai beberapa pertandingan pada rangkaian peringatan HUT Korpri ke 48. Adapun beberapa kegiatan yang dimenangkan adalah Juara 1 lomba pembacaan UUD 1945, Juara 1 lomba SKJ 88, Juara 1 lomba Paduan Suara, dan beberapa kegiatan lainnya.
PENUTUPAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-55 TAHUN 2019 KOTA PAREPARE
Puncak pelaksanaan Hari Kesehatan Nasional yang ke-55 Kota Parepare tahun 2019 dipusatkan disalah satu ikon Kota Parepare yakni Tonrangeng River Side, selasa (26/11/2019). Diawali dengan laporan Ketua Panitia dr. Ibrahim Kasim, Sp. B, M.Kes yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia cabang Parepare.
Dr. H.M. Taufan Pawe, SH, MH bertindak selaku pembina apel pada penutupan HUT HKN Kota Parepare yang ke-55 turut hadir pula mendampingi Walikota Parepare, Asisten I Kota Parepare Dra. Hj. Siti Amina Amin , Direktur RSUD Andi Makkasau dr. Hj. Renny Anggraeny Sari, MARS.DPDK, Dandim 1405/Malussetasi Letkol (Kav) Ali Syahputra Siregar, Kapolres Parepare AKBP Budi Susanto, S.IK, perwakilan BPJS Cabang Parepare dan beberapa dari BUMN ikut serta dalam perhelatan penutupan HKN tahun ini.
Didalam sambutannya Walikota Parepare mengatakan akan menjadikan Kota Parepare sebagai sentral pelayanan untuk cuci darah (Hemodialisa-red) di Sulawesi Selatan, melanjutkan pembangunan rumah sakit Hasri Ainun Habibie yang soft opening akan dilaksanakan pada bulan Februari 2020 dan meningkatkan status PKM Madising na Mario menjadi rumah sakit Type D.
Penutupan HKN sekaligus penyerahan piala bergilir oleh Walikota Parepare kepada juara bertahan RSAD Dr Sumantri yang dua tahun bertutut-turut mempertahankan gelar juaranya. Pada posisi kedua dan ketiga diraih oleh RS. Fatima dan Politeknik Kesehatan Parepare .
Defile peserta dan senam kaka' enda yang pesertanya terdiri dari beberapa Organisasi Profesi ( OP ), rumah sakit, akademi keperawatan, apotik, klinik kesehatan dan penyelia jasa kesehatan yang jumlahnya tidak kurang dari 2000 orang menutup semua rangkaian kegiatan HUT HKN Kota Parepare tahun 2019.
UPACARA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-55 TAHUN
Sekertaris Daerah Kota Parepare H. Iwan Asaad, AP, M.Si bertindak sebagai Inspektur Upacara pada Hari Kesadaran Nasional dirangkaikan dengan Hari Kesehatan Nasional ke 55 Tahun 2019 dengan tema Generasi Sehat Indonesia Unggul, di lapangan Binalipu, Senin (18/11/2019).
H. Iwan Asaad, AP, M.Si yang membacakan sambutan Walikota Parepare DR.H.M Taufan Pawe SH.MH mengatakan ada dua isu kesehatan utama yang harus diselesaikan terkait membangun SDM yang berkualitas, yaitu Stunting dan Jaminan Kesehatan Nasional. Selain itu masih ada beberapa masalah yang harus diatasi, yaitu tingginya harga obat dan alat kesehatan. Serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan buatan luar negeri.
Pengentasan isu-isu krusial ini telah dilaksanakan dan menghasilkan perbaikan, antara lain dengan menurunnya angka kematian ibu dan anak, menurunnya angka stunting, meningkatnya cakupan imunisasi serta berhasilnya pengendalian penyakit menular dengan menurunnya angka TB.
Dalam kurun waktu 5 tahun angka Stunting telah berhasil diturunkan hampir 10%.
Ada 3 pilar dalam pembangunan kesehatan yaitu paradigma sehat, penguatan akses pelayanan kesehatan, dan penyediaan biaya Jaminan Kesehatan Nasional. Ketiga pilar ini dilakukan melalui kegiatan promotif dan preventif dengan beberapa program unggulan bidang kesehatan, seperti Germas atau “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”, PIS-PK atau “Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga” dan NS atau “Nusantara Sehat”.
Upacara Hari Kesadaran Nasional dan Hari Kesehatan Nasional ke-55, dihadiri seluruh SKPD dan juga perwakilan dari Organisasi Profesi Kesehatan yang ada di Kota Parepare.
SOSIALISASI DAN DISTRIBUSI TABLET TAMBAH DARAH BAGI REMAJA PUTRI DI TINGKAT SMP KOTA PAREPARE DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI KESEHATAN NASIONAL KE 55 TAHUN
Dengan Tema Generasi Sehat Indonesia Unggul, sejumlah kegiatan diselenggarakan oleh praktisi kesehatan yang ada di Kota Parepare, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke- 55 tahun. Salah satunya program SOSIALISASI DAN DISTRIBUSI TABLET TAMBAH DARAH BAGI REMAJA PUTRI yang dilakukan dibeberapa sekolah tingkat SMP. Sekolah pertama yang dikunjungi adalah Madrasah Tsanawiah Negeri bertempat dijalan Jend Ahmad Yani.
Tema tersebut berkaitan dengan isu stunting yang beredar saat ini. Oleh karena itu, cara mencegah hal tersebut dimulai sejak remaja. Edukasi ini bertujuan untuk mengubah mindset remaja agar senantiasa menerapkan pola hidup sehat.
Selain diberikan penyuluhan tentang anemia, siswi diajak untuk belajar memeriksa dirinya sendiri apakah memiliki gejala anemia. yaitu seperti pemeriksaan kelopak mata apakah pucat? kuku apakah mudah patah? Dan apakah merasakan gejala 5 L, Lemah letih lesu lelah dan Lalai?
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, siswi diwajibkan minum tablet tambah darah 1 butir dipantau langsung para mahasiswa dari Akademi Keperawatan Fatimah dan juga staff dari humas infokom RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.
Para siswi yang ikut terlihat antusias dengan kegiatan tersebut ditambah dengan pemberian hadiah bagi para siswi yang bisa menjawab soal kuis yang diberikan.
KUNJUNGAN WALIKOTA PAREPARE KE RSUD ANDI MAKKASAU
Walikota Parepare DR.HM Taufan Pawe, SH, MH melakukan kunjungan ke RSUD Andi Makkasau, bersama Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Hj St Aminah Amin dan disambut oleh Direktur RSUD Andi Makkasau dr.Hj. Renny Anggraeny Sari, M. Kes, Selasa 05/11/2019 .
Pada kesempatan ini, Walikota memaparkan progres beberapa hal yakni terkait pembangunan RS Hasri Ainun Habibie dan juga peningkatan mutu layanan kesehatan dihadapan management RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.
Semoga kedepannya bidang kesehatan di Kota Parepare terus memberikan peningkatan pelayanan menjadi lebih baik. Sehingga impian menjadikan Parepare sebagai Kota Industri Tanpa Cerobong Asap dapat terwujud sesuai dengan Visi dan Misi Walikota Parepare.