Tuberkulosis atau TBC merupakan salah satu penyakit menular. TBC merupakan masalah kesehatan terbesar kedua di dunia setelah HIV.

Penyakit ini disebabkan basil dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis dapat menyerang bagian tubuh manapun, tetapi yang paling umum adalah infeksi tuberkulosis pada paru-paru. Penyebaran penyakit terjadi melalui orang yang telah mengidap TBC.

Meskipun TBC tidak menular melalui jabat tangan, berbagi makanan atau minuman ,menyentuh kursi, atau bekas meja penderita, berbagi sikat gigi ataupun berciuman. Namun Kuman penyebab TBC bisa menular lewat udara atau airborne ketika penderita batuk, bersin,dan berbicara.

Beberapa orang yang terinfeksi TBC tidak menunjukkan gejala. Hal ini terjadi pada pengidap TBC laten. Meski bakteri sudah berada dalam tubuh tetapi, bakteri belum menyebabkan kerusakan apapun. Saat setelah bakteri mulai aktif, kondisi inilah yang memicu gejala pada pengidap tuberkulosis.

Tuberkulosis umumnya menyerang paru-paru dengan gejala utama batuk berdahak yang berlangsung lebih dari 2 minggu. Batuk yang terjadi juga kadang mengeluarkan dahak berwarna, seperti karat atau batuk darah. Pengidap TB juga biasanya akan kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan disertai dengan demam, keringat malam hari, dan kelelahan.

Jika paruparu telah terinfeksi tubercolosis menyebabkan kerusakan, maka akan timbul gejala sesak napas. Masa ketika penyakit masuk ke tubuh sampai muncul gejala TBC bisa berlangsung antara 2 sampai 12 minggu.

Risiko berkembangnya penyakit ini paling tinggi dalam kurun waktu dua tahun sejak terinfeksi. Penyakit TBC sangat beresiko apabila tidak segera ditangani. Penderita TBC butuh waktu berbulan-bulan minum obat sesuai anjuran dokter, hingga kuman penyebab TBC tidak berkembang. Terapi obat untuk pe derita TBC baik infeksi aktif maupun infeksi laten umumnya berlangsung selama enam bulan sampai sembilan bulan.